Kamis, 02 Januari 2014

Profil Puskesmas Sumberjaya kab. Majalengka

Profil Dan Laporan Tahunan
                      Puskesmas Sumberjaya          
Tahun 2012



PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA
ALAMAT JL. RAYA PARAPATAN-RAJAGALUH NO. 12 (0233) 510446
SUMBERJAYA – MAJALENGKA 45455
A.      LATAR BELAKANG
VISI
Puskesmas Sumberjaya adalah terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, menuju Kecamatan Sumberjaya religious, maju dan sejahtera.

MISI
a)      Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat
b)      Mengembangkan tenaga kesehatan professional
c)       Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat
d)      Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program dan sector terkait
e)      Mendorongkemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu hidup sehat.

B.      MOTTO PUSKESMAS DAN MOTTO PELAYANAN
C     :  Cepat
         Artinya petugas dalam melaksanakan pelayanan harus cepat tetap efektif dan efisien.
E      :  Empati
           Artinys bahwa dalam melayani masyarakat petugas harus mempunyai rasa empati.
K     :  Komunikatif  
           Artinya bahwa komunikasi antar petugas, pasien dan masyarakat merupakan
           jembatan kepuasan masyarakat.
A     :  Akurat
           Artinya petugas dalam melaksanakan pelayanan harus tepat dan teliti
T      :  Tertib
           Artinya bahwa ketertiban dalam segala hal baik dalam hal administrasi
           maupun pelayanan lainnya sesuai dengan prosedur
A     :  Aman
            Artinya bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, keamanan bagi petugas, pasien dan
           Masyarakat menjadi bagian penting.
N     :  Normatif
           Artinya bahwa norma kemasyarakatan diujung tinggi dalam pelaksanaan tugas.

C.      GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya adalah 32,52 km2 atau sekitar 2,98 % dari luas wilayah Kabupaten Majalengka. Pada tahun 2012 Kecamatan Sumberjaya terdiri dari 13 desa binaan 84 Rukun Warga dan 286 Rukun Tetangga.
a.       Sebelah Barat                    : Kecamatan Palasah
b.      Sebelah Timur                   : Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon
c.       Sebelah Utara                   : Kecamatan Ligung
d.      Sebelah Selatan                                : Kecamatan Leuwimunding
Wilayah kerja UPTD puskesmas Sumberjaya merupakan perpaduan dari daerah semi perkotaan dengan pedesaan. Jarak desa terjauh ke Puskesmas 12 Km dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam, dan jarak terdekat ke puskesmas 2 Km dengan waktu tempuh 10 menit. Semua desa dapat dijangkau baik oleh roda 4, roda 2 maupun jalan kaki. Topografi wilayah merupakan dataran rendah.
Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Tahun 2012
NO
DESA
JML PENDUDUK
LUAS WIL. KM2


1
Bongas Wetan
454
3,51

2
Bongas Kulon
5704
3,75

3
Garawangi
5203
2,71

4
Rancaputat
1640
1,3

5
Banjaran
4534
2,06

6
Sepat
1213
0,42

7
Panjalin kidul
9708
2,43

8
Parapatan
2065
0,2

9
Paningkiran
3566
0,55

10
Cidenok
3138
4,4

11
Lojikobong
5440
5,75

12
Panjalin Lor
4857
3,13

13
Sumberjaya
4403
2,32

JUMLAH
57925
32,53

                                                                                                                                  













Berdasarkan data diatas, jumlah penduduk terbanyak adalah desa panjalinkidul dengan 9.708 penduduk, sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah desa Sepat dengan 1.213 penduduk.












JUMLAH RUKUN WARGA (RW) JUMLAH RUKUN TETANGGA (RT), DAN
JUMLAH RUMAH
WILAYAH UPTD PUSKESMAS DTP SUMBERJAYA
TAHUN 2012
NO
DESA
JUMLAH RW
JUMLAH RT
JUMLAH RUMAH


1
Bongas Wetan
5
31
1584

2
Bongas Kulon
5
28
1400

3
Garawangi
7
29
1277

4
Rancaputat
4
8
402

5
Banjaran
6
20
1113

6
Sepat
4
8
298

7
Panjalin kidul
9
29
2382

8
Parapatan
4
8
507

9
Paningkiran
5
15
875

10
Cidenok
6
12
770

11
Lojikobong
7
30
1335

12
Panjalin Lor
5
19
1192

13
Sumberjaya
6
24
1081

JUMLAH
73
261
14216













Berdasarkan data diatas, jumlah rumah terbanyak adalah Panjalin kidul sebanyak 2.382 rumah, 29 RT, dan 9 RW. Sedangkan jumlah rumah yang paling sedikit adalah desa sepat dengan 298 rumah, 8 RT, dan 4 RW.
D.      KEPENDUDUKAN
Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Wilayah UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Tahun 2012
NO
DESA
JUMLAH KK
KEPADATAN PDDK
JIWA/KK
JML.RUMAH


1
BONGAS WETAN
1853
1.839
3,48
1584

2
BONGAS  KULON
1504
1.521
3,79
1400

3
GARAWANGI
1603
1.92
3,25
1277

4
RANCAPUTAT
594
1.262
2,76
402

5
BANJARAN
1292
2.201
3,51
1113

6
SEPAT
393
2.888
3,09
298

7
     PANJALIN KIDUL
2278
3.995
4,26
2382

8
PARAPATAN
568
10.325
3,64
507

9
PANINGKIRAN
909
6.484
3,92
875

10
CIDENOK
997
713
3,15
770

11
LOJIKOBONG
1776
946
3,06
1335

12
PANJALIN LOR
1170
1.552
4,15
1192

13
SUMBERJAYA
1270
1.898
3,47
1081


JUMLAH
16207
1.781
3,50
14215


Berdasarkan data diatas, penduduk terpadat terdapat di desa Parapatan dengan 10.325, sedangkan penduduk dengan tingkat kepadatan yang paling sedikit adalah desa Cidenok yaitu 713.
Jumlah penduduk Kecamatan Sumberjaya pada tahun 2012 adalah 57.694 jiwa dengan komposisi terdiri dari 28.415 jiwa laki-laki dan 29.279 jiwa perempuan. 

 
 
                     
Berdasarkan data diatas, persentase penduduk perempuan sebanyak 50,91% sedikit lebih banyak dari resentase penduduk laki-laki yaitu 49,09%.
          



















Berdasarkan data diatas, jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 15 – 44 tahun dengan jumlah penduduk laki-laki 4.478 dan jumlah penduduk perempuan 4.467, sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit terdapat pada kelompok umur 0 – 1 tahun dengan jumlah penduduk laki-laki 524 dan jumlah penduduk perempuan 537.
C.      SOSIAL EKONOMI
Æ hal10
Berdasarkan data diatas, mata pencaharian penduduk di wilayah puskesmas sumberjaya yang paling banyak adalah buruh tani dengan 9.905 orang.
Æhal 10
Berdasarkan data diatas, pendidikan tertinggi yang ditamatkan terbanyak adalah tamat SD dengan jumlah 13.97 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah tamat pergruan tinggi dengan jumlah 258 orang.

D.      LINGKUNGAN FISIK
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerapa mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat.
1.       Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, pembangunan sampah, sarana pembuanan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai yang tidak terbuat dari tanah (kedap air).
Syarat rumah sehat                 :
1)      Pencahayaan             : cukup, terang di semua ruangan untuk membaca
2)      Atap                              : tidak bocor
3)      Dinding                         : bersih, kering dan kuat
4)      Tersedia jamban keluarga yang sehat
5)      Tersedia air besih
6)      Pengudaraan             : segar, banyak udara yang masuk
7)      Lantai                            : bersih, teratur, rapih, ada dinding pemisah, bebas
                               tikus dan nyamuk
8)      Ada sarana pembuangan air limbah
Æhal 11
Berdasarkan data diatas, persentase rumah tangga wilayah Kecamatan Sumberjaya yang mempunyai rumah sehat adalah 58,72%. Desa dengan persentase rumah sehat tertinggi adalah Garawangi (67,42%) dan yang terendah adalah Panjalin Lor (44,38%).
DERAJAT KESEHATAN
A.      KEMATIAN
Derajat kesehatan digambarkan melalui Angka kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI).
1.       Angka Kematian Bayi (AKB)
Adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Pada tahun 2012 AKB Kecamatan Sumberjaya adalah 14 per 1.000 kelahiran hidup.




Data Kematian Neonatus Dan Bayi
Wilayah UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya
Tahun 2012
NO
NAMA DESA
NEONATUS
BAYI
LM/IUFD


1
BONGAS WETAN
0
2
1

2
BONGAS  KULON
3
0
1

3
GARAWANGI
0
1
0

4
RANCAPUTAT
0
0
0

5
BANJARAN
1
0
0

6
SEPAT
0
0
0

7
PANJALIN KIDUL
4
0
2

8
PARAPATAN
0
0
0

9
PANINGKIRAN
0
0
0

10
CIDENOK
0
0
0

11
LOJIKOBONG
3
0
0

12
PANJALIN LOR
1
0
1

13
SUMBERJAYA
0
0
0


JUMLAH
12
3
5


Berdasarkan data diatas penyebab terbanyak kematian bayi adalah BBLR 66,67%.
2.       Angka Kematian Balita (AKABA)
Adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Pada tahun 2012 Tidak terdapat kematian balita di Wilayah Puskesmas Sumberjaya.
3.       Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari sutu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Di Puskesmas Sumberjaya Angka Kematian Ibu (AKI) tidak bisa dihitung karena kelahiran hidup pada tahun 2012 tidak mencapai 100.000, hanya bisa menghitung jumlah kematian ibu yaitu berjumlah 5 orang.
Berdasarkan data diatas penyebab kematian ibu terbesar adalah hipertensi dalam kehamilan 40%.

B.      KESAKITAN
1.       Gambaran Umum Masalah Kesehatan
Æhal 14
2.       Gambaran Peyakit Menular
a.       Penyakit Menular Bersumber Binatang
1)      Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pada tahun 2012 di wilayah UPTD puskesmas DTP Sumberjaya terjadi 4 kasus DBD dan semuanya dilakukan fogging.
2)      Chikungunya
Pada tahun 2012 di wilayah UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya terjadi 5 kasus chikungunya.
3)      Malaria
Pada tahun 2012 di wilayah UPTD puskesmas DTP Sumberjaya terjadi 1 kasus malaria dengan riwayat penderita adalah pekerja di daerah endemis malaria, setelah selesai kontrak penderita pulang ke Sumberjaya dengan membawa penyakit malaria.
b.      Penyakit Menular Langsung
1)      TB Paru
Pada tahun 2012 di wilayah UPTD puskesmas DTP Sumberjaya jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati berjumlah 71 orang dengan Case Detection Rate (CDR) 100%.
2)      Pneumonia
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita pada tahun 2012 adalah 26,86% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 141 kasus.
3)      Kusta
Pada tahun 2012, cakupan penemuan penderita baru kusta adalah 100%
dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 7 kasus.
4)      Diare
Pada tahun 2012 cakupan penemuan penderita diare adalah 61,70% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 1,469 kasus.
3.       Penyakit Tidak Menular
a.       Penyakit-penyakit Generatif
1.       Hipertensi
Pada tahun 2012 jumlah kasus hipertensi ditemukan sebanyak 1.462 kasus.
2.       Diabetes Mellitus
Pada tahun 2012 jumlah kasus diabetes mellitus ditemukan sebanyak 191 kasus.
b.      Gangguan Jiwa
1.       Gangguan Psikotik
Pada tahun 2012 jumlah kasus gangguan psikotik ditemukan sebanyak 54 kasus.
2.       Gangguan Neurotik
Pada tahun 2012 jumlah kasus gangguan neurotic ditemukan sebanyak 4 kasus.


SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A.      TENAGA KESEHATAN
Daftar Tenaga Kesehatan
                                              UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya      
No
Jenis Tenaga
Jumlah
1
Dokte Umum
3
2
Dokter Gigi
1
3
Perawat
10
4
Bidan
20
5
Farmasi
1
6
Gizi
1
7
Kesehatan Masyarakat
3
8
Ketekhnisan Medis
1
9
Non Kesehatan
4

Jumlah Total
44


B.      SARANA KESEHATAN
Daftar Sarana Kesehatan
UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
Puskesmas
1
2
Puskesmas Pembantu
3
3
Puskesmas Keliling
1
4
Poskesdes
9
5
Posyandu
64

Jumlah Total
78
                                                      
A.      PROGRAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS
1.       UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
a.       Cakupan Sekolah (SD/MI/Sederajat) yang melaksanakan penjaringan kesehatan
2.       UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
a.       Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)
b.      Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina
c.       Cakupan Keluarga Mandiri III
3.       UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT (UKGS/UKGMD)
a.       Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
b.      Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Taman Kanak-Kanak (TK)
c.       Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI
d.      Cakupuan Pemeriksaan Kesehatan GIgi dan Mulut Siswa TK
e.      Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
f.        Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
g.       Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Membutuhkan Perwatan Kesehatan Gigi
4.       UPAYA KESEHATAN JIWA
a.       Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa
Dari 34.712 kunjungan pasien puskesmas terdapat 58 pasien yang diperiksa deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah 0,17% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 100%.
b.      Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa
Dari 58 pasien yang terdeteksi gangguan kesehatan jiwa semuanya mendapatkan penanganan. Cakupan penanganan pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.

Berdasarkan data diats, gangguan kesehatan jiwa terbanyak adalah gangguan psikotik/Schizoprenia yaitu 93,10%.
5.       UPAYA KESEHATAN MATA
a.       Cakupan Skrining Katarak
Dari 129 pasien dengan keluhan jarak pandang kurang dari 3 meter semuanya dilakukan skrining katarak. Cakupan Skrining Katarak adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
b.      Cakupan Penanganan Penyakit Katarak
Dari 129 pasien terdeteksi katarka terdapat 25 pasien katarak yang di operasi. Cakupan penanganan penyakit katarak adalah 19,38% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 100%.
c.       Cakupan Rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Melitus ke RS
Dari 30 pasien dengan gangguan penglihatan pada kasus diabetes mellitus semuanya dilakukan rujukan. Cakupan Rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Melitus ke RS adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.


Berdasarkan data diatas, gangguan mata terbanyak adalah Conjunctivitis 57,18% danyang paling sedikit adalah Glaucoma 0,79%.
6.       UPAYA KESEHATAN USILA
a.       Cakupan Kesehatan Usia Lanjut
Dari 16.260 sasaran usia lanjut terdapat 1.654 usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Cakupan pelayanan Kesehatan Usia Lanjut adalah 10,17% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 70%.
b.      Cakupan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut pada Kelompok Usia Lanjut
Dari 13 kelompok usia lanjut semuanya mendapatkan pembinaan kesehatan usi lanjut. Cakupan pembinaan kesehatan Usia Lanjut pada Kelompok Usia Lanjut adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
7.       UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
a.       Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Dari 9 pengobatan Tradisional yang ada semuanya mendapatkan pembinaan dari petugas puskesmas. Cakupa pembinaan pengobat tradisional adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 13%.
b.      Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat Keluarga (TOGA)
Dari 2 kelompok TOGA yang ada semuanya mendapatkan pembinaan dari petugas puskesmas. Cakupan pembinaan kelompok TOGA adalah 100%sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
8.       UPAYA KESEHATAN KERJA
a.       Cakupan Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
b.      Cakupan Penanganan Penyakit Akbita Kerja (PAK) dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Dari 3 pasein dengan PAK dan PAHK semuanya mendapatkan penanganan di puskesmas. Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja adalah 100%sudsh mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
B.      PROGRAM WAJIB PUSKESMAS
1.       UPAYA PROMOSI KESEHATAN
ÆHAL 34
a.       Cakupan  Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
Berdasarkan data diatas Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) adalah 5,29% sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu 5%.
b.      Cakupan Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas di Dalam Gedung Puskesmas
Berdasarkan data diatas cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas didalam gedung puskesmas adalah 5,21% belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
c.       Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS
Berdasarkan data diatas, cakupan institusi kesehatan ber-PHBS adalah 83,33% belum mencapai trget yang ditetapkan yaitu 100%.
d.      Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
Berdasarkan data diatas, cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga adalah 7,08%belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 65%.
e.      Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas di Masyarakat
Berdasarkan data diats, cakupan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat adalah 32,07% belum mencapai target yang di tetapkan yaitu 100%.
f.        Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) Posyandu Purnama dan Mandiri
Berdasarkan data diatas, cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri adalah 3,03% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 65%.
g.       Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat memalui presentase (%) Desa Siaga Aktif
Berdasarkan data diatas, cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui presentase (%) Desa Siaga Aktif adalah 92,31% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 60%,
h.      Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga Melalui Kunjungan Rumah
Berdasarkan  data diatas, cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah adalah 33,48% belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 50%.
2.       UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Æhal 38
a.       Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
Berdasarkan  data diatas, cakupan rumah sehat adalah 58,72% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 75%.
b.      Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
Berdasarkan data diatas, cakupan sarana air bersih adalah 60,50% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 80%.
c.       Cakupan Pengawasan Jamban
Berdasarkan data diatas, cakupan pengawasan jamban adalah 42,43% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 75%.
d.      Cakupan Pengawasan SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah)
Berdasarkan data diatas, cakupan pengawasan SPAL adalah 50,76% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 80%.
e.      Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum  (TTU)
Berdasarkan data diatas, cakupan pengawasan TTU adalah 45,03% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 75%.
f.        Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan makanan (TPM)
Berdasarkan data diatas, cakupan TPM adalah 35,29% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 75%.
g.       Cakupan Pengawasan Industri
Berdasarkan data diatas, cakupan pengawasan industri adalah 35,29% masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 75%.
h.      Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi
Berdasarkan data diatas, cakupan kegiatan klinik sanitasi adalah 42,59% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 25%.
3.       UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
a.       Pelayanan antenatal (Cakupan K1 dan K4)
b.      Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn)
c.       Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di Tangani
d.      Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu NIfas (KF3)
e.      Pelayanan Kesehatan Neonatus (KN 1 dan Kn Lengkap)
f.        Cakupan Komplikasi Neonatus yang di Tangani
g.       Pelayanan Kesehatan Bayi
h.      Cakupan Kunjungan Balita
i.         Cakupan Peserta KB Aktif
4.       UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
a.       Cakupan Keluarga Sadar Gizi
b.      Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
c.       Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 bulan)
d.      Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12 – 59 bulan)
e.      Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas
f.        Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet pada Ibu Hamil
g.       Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin
h.      Cakupan Balita Gizi BUruk Mendapat Perawatan
i.         Cakupan ASI Eksklusif
5.       UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
a.       PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1)      Cakupan BCG
2)      Cakuapn DPTHBI
3)      Cakupan DPTHB3
4)      Cakupan Polio 4
5)      Cakupan Campak
b.      PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
1)      Cakupan Bias DT
        Jumlah sasaran 1.003 siswa dengan pencapaian 967 siswa. Cakupan BIAS DT adalah 96,41% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 95%.
2)      Cakupan Bias Td
        Jumlah sasaran 1.940 siswa dengan pencapaian 1.884 siswa. Cakupan BIAS Td adalah 97,11% sudah mencapai taget yang ditetapkan yaitu 95%.
3)      Cakupan BIAS Campak
        Jumlah sasaran 1.014 siswa dengan pencapaian 970 siswa. Cakupa BIAS campak adalah 95,66% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 95%.
4)      Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2+
5)      Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
        Dari 13 desa terdapat 12 desa yang sudah UCI. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immuniztion (Uci) adalah 92,31% belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
6)      Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini
        Dari 52 minggu (jumlah minggu dalam 1 tahun) terdapat 52 W2 yang dilaporkan. Cakupan Sistem kewaspadaan Dini adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
7)      Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit (STP)
        Dari 12 bulan terdapat 12 STP yang dilaporkan. Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
8)      Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)
        Dari 2 KLB yang ada semuanya dilakukan pengendalian/ditanggulangi. Cakupan pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah 100% suda mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
c.       PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
1)      Cakupan Penderita Pneumonia Balita
        Dari 525 perkiraan penderita pneumonia balita terdapat 141 penederita pneumonia yang ditangani. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita adalah 26,86% masih dibawah target yan ditetapkan yaitu 86%.
2)      Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif
        Dari 49 perkiraan pasien baru TB BTA positif terdapat 71 pasien baru TB BTA positif yang ditemukan. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif adalah 144,90% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%.
3)      Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif
        Dari 53 pasien baru TB BTA positif yang diobati semuanya telah sembuh. Cakupan kesembuhan pasien TB BTA positif adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 85%.
4)      Cakupan Penderita DBD yang Ditangani
        Berdasarkan data diatas, jumlah penderita diare terbanyak terdapat di Panjalin Kidul (11,10%), diikuti dari luar wilayah (10,89%), dan Paningkiran yaitu 100%.
5)      Cakupan Penemuan Penderita Baru Kusta
        Dari 3 perkiraan penemuan pasien baru kusta terdapat 7 penemuan pasien baru kusta. Cakupan penemuan pasien baru kusta adalah 241,69% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.


6.       UPAYA PENGOBATAN
a.       KUNJUNGAN RAWAT JALAN
        Dari 8.689 perkiraan kunjungan baru pasien rawat jalan, terdapat 11.622 kunjungan baru pasien rawat jalan puskesmas dan jaringannya. Cakupan kunjungan Rawat Jalan adalah 133,76% sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%.
        Berdasarkan data diatas, kunjungan rawat jalan dengan jenis pembayaran umum adalah yang terbanyak yaitu 85,54%.
b.      KUNJUNGAN RAWAT JALAN GIGI
                Dari 2.317 perkiraan kunjungan baru pasien rawat jalan klinik gigi terdapat 4.116 kunjungan baru pasien rawat jalan klinik gigi. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi adalah 17,64% sudah mencapai target ang ditetapkan yaitu 100%.
                                                   
            Berdasarkan data diatas, kunjungan baru rawat jalan gigi lebih banyak dari kunjungan lama yaitu 66,19%.

            Berdasarkan data diatas, kegiatan pelayanan gigi yang paling banyak adalah pengobatan lain-lain 37,78%, sedangkan yang paling sedikit adalah pembersihan karang gigi yaitu 0,93%.
c.       Cakupan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
          Dari 34.712 kunjungan pasien ke puskesmas terdapat 1.899 yang melakukan pemeriksaan laboratorium. Cakupan pemeriksaan laboratorium puskesmas adalah 5,47% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 20%.


              Berdasarkan data diatas, jenis pemeriksaan laboratorium terbanyak adalah mikrobiologi yaitu 41,12%.

d.      Cakupan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang dirujuk
          Dari 6590 pemeriksaan laboratorium terdapat 193 pemeriksaan di puskesmas yang dirujuk. Cakupan jumlah pemeriksaan laboratorium yang dirujuk adalah 2,93% masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 10%.
e.      Cakupan Asuhan Keperawatan Individu Pada Pasien Rawat Inap
          Dari 507 pasien rawat inap semuanya mendapat asuhan keperawatan individu. Cakupan asuhan keperawatan individu pada Pasien Rawat Inap adalah 100% sudah mencapai target yang ditetapkan.

PENCAPAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2012
A.      UPAYA KESEHATAN WAJIB
1.       UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Æ HAL 72
        Berdasarkan data diatas, dari 8 variabel upaya promosi kesehatan hanya 2 variabel yang sudah mencapai kinerja 100% yaitu Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) dan Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui persentase desa siaga aktif.
2.       UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Æ hal 73
        Berdasarkan data diatas, dari 8 variabel Upaya Kesehatan Lingkungan hanya 1 variabel yang sudah mencapai kinerja 100% yaitu cakupan kegiatan Klinik Sanitasi.
3.       UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KB
ÆHAL 73
        Berdasarkan data diatas, dari 10 variabel upaya KIA dan KB hanya 2 variabel yang belum mencapai kinerja 100% yaitu cakupan kunjungan ibu hamil K4
4.       UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
ÆHAL 74
        Berdasarkan data diatas, dari 9 variabel upaya perbaikan gizi masyaraka hanya 2 variabel yang sudah mencapai kinerja 100% yaitu cakupan distribusi kapsul vitmin A bagi balita, dan cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan.
5.       UPAYA PENCEGAHAN DAN P2M
Æhal 74
        Berdasarkan data diatas, dari 19 variabel upaya pencegahan dan P2M hanya 4 variabel yang belum mencapai kinerja 100% yaitu cakupan imunisasi ibu hamil TT2+, cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI), cakupan penderita pneumonia balita, dan cakupan penemuan penderita diare.
6.       UPAYA PENGOBATAN
Æhal 75
        Berdasarkan data diatas, dari 5 variabel upaya pengobatan hanya 2 variabel yang sudah mencapai kinerja 100% yaitu kunjungan rawat jalan dan cakupan asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap.

B.      UPAYA KESEHATAN PENGEMANGAN/PILIHAN
ÆHAL 76
        Berdsarakan data diatas, dari 8 upaya kesehatan pengembangan/pilihan hanya 2 upaya yang sudah mencapai kinerja 100% yaitu upaya kesehatan sekolah dan upaya kesehatan tradisional.
C.      KEGIATAN MANAJEMEN
ÆHAL 77
        Berdasarkan data diatas, penilaian manajemen puskesmas tertinggi adalah manajemen keuangan, sedangkan yang terendah adalah program pengamatan dan Pencegahan penyakit.
D.      PENILAIAN MUTU PELAYANAN
        Penilaia Mutu Pelayanan dapat dilihat pada lampiran penilaian kinerja puskesmas kategori penilaian mutu pelayanan. Pada table tersebut dapat dilihat bahwa Total Nilai yang diperoleh adalah 66,667 termasuk pada kelompok puskesmas dengan penilaian mutu pelayanan kurang (Kelompok III).
E.       HASIL AKHIR
        Hasil akhir penilaian seluruh kategori Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) UPTD Puskesmas Sumberjaya tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Kategori Penilaian
Nilai
Cakupan Pelayanan
60,71
Manajemen
87,17
Mutu Pelayanan
66,67
Hasil Akhir
71,51
        Kesimpulan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) UPTD Puskesmas Sumberjaya tahun 2012 termasuk kedalam kelompok III (kurang).






























PROGRAM BPJS
                Untuk program BPJS di Puskesmas Sumberjaya belum dilaksanakan, dan baru akan dimulai pada 1 januari 2014 itupun dengan masa percobaan selama 3 bulan. Puskesmas Sumberjaya belum bisa menjawab pertanyaan yang kami berikan dikarenakan alasannya : BPJS belum dilaksanakan, belum tau tekhnik pembayaran, peraturan pemerintah, peraturan bupati dan puskesmas sendiri belum tanda tangan kontrak  OU baru bisa ditanyakan kalau sudah berjalan selama 6 bulan. (KEPUS)
informasi dari internet:
                Terhitung 1 januari 2014, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan menjadi bagian dari system Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mulai dilaksanakan di Indonesia. Tahap pertama, dipastikan menjadi peserta JKN adalah masyarakat tidak mampu yang masuk dalam penerima bantuan iuran (PBI), anggota TNI/Polri dan pensiunannya, pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunannya, peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) Jamsostek…” Bagi yang belum terdaftar bisa mendatangi kantor Badan Penelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan (sebelumnya bernama kantor (PT ASKES) . setiap penduduk wajib menjadi peserta JKN, yang perlu disiapkan adalah foto copy KTP dan Kartu Keluarga, serta 2 lembar pas foto berwarna ukuran 3*4. Setelah membayar iuran yang sesuai dengan pelayanan kesehatan yang diinginkan yakni iuran per-bulan masing-masing  Rp 25.500 agar bisa mendapatkan layanan :
1)      Kelas 3 : Rp 42.500
2)      Kelas 2 : Rp 59.000
3)      Untuk kelas 1, bila ingin dirawat di VVIP atau VIP juga bisa, tinggal bayar cosharing sisanya pada saat perawatan sakit. dengan membayar iuran JKN berarti menjalankan prinsip kegotongroyongan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar